Friday, January 25, 2008
Penegakan Hukum Allah
QS 5:49
“dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.”
· Nabi Muhammad selalu memutuskan setiap hukum berdasarkan Al Quran.
· Tata cara pelaksanaan hukum-hukum Al Quran diterangkan dan dicontohkan Nabi dalam sunnahnya (hadist). Dan kita sebagai orang Islam wajib melaksanakan hukum Allah tersebut.
· Hukum Allah harus ditegakkan demi keamanan dan kesejahteraan manusia sendiri.
· Hukum Al Quran telah mencakup seluruh aspek kehidupan manusia di dunia, karena hukum Al Quran tersebut telah disempurnakan oleh Allah dan dapat diterapkan di dunia oleh manusia sepanjang zaman.
· Hukum Allah tidak akan pernah berubah selamanya karena Allah Lebih Mengetahui keadaan manusia.
· Contoh: hukum potong tangan dilakukan jika seseorang mencuri dan nilai curiannya telah mencapai/senilai harga 5 gram emas.
Larangan Allah tentang berlaku curang dalam perdagangan (QS 83:1-3)
“Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang,” (1) – “(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,” (2) – “dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (3) – QS 83:1-3
· Pasar merupakan faktor pokok dalam sendi kehidupan bermasyarakat karena pasar merupakan tempat berlangsungnya transaksi perdagangan, dan dari pasar kita bisa melihat apakah suatu masyarakat itu memiliki keimanan dan ketaqwaan yang tinggi.
· Contoh perdagangan yang aman dan bersih adalah seperti yang dilakukan oleh orang-orang Quraisy (dalam QS 106:1-4). Mereka berdagang dengan jujur karena keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah & Rasul-Nya.
“Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,” (1) – “(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas,” (2) – “Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka’bah).” (3) – “Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.” (4) – QS 106:1-4
Tentang Turunnya Nabi ‘Isa sebelum kiamat
· Nabi ‘Isa AS akan turun ke bumi sebelum kiamat di bumi Palestine untuk meluruskan tauhid manusia.
· Dan bukanlah Imam Mahdi yang akan turun seperti yang sering dikatakan oleh kebanyakan orang (ini hanyalah kepercayaan orang-orang syi’ah saja).
· Berbarengan dengan turunnya Nabi ‘Isa AS, Dajjah juga akan turun untuk menyesatkan manusia. Namun, Dajjal dapat dikalahkan oleh Nabi ‘Isa yang akan membunuhnya.
Keadaan Umat Islam pada Zaman Rasulullah
· Hubungan erat dan saling tolong menolong antara umat Islam di zaman Rasulullah dicontohkan dengan hubungan yang begitu erat antara orang-orang muhajirin dan anshar:
“Orang-orang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka, dan merekapun ridha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang benar.” – QS 9:100
· Kaum muhajirin dan anshar saling tolong menolong dan hubungan mereka satu dengan yang lain seperti seorang saudara.
· Karena eratnya hubungan keduanya, sampai-sampai jika ada orang muhajirin meninggal dunia, orang anshar mendapatkan warisan darinya. Namun hal ini akhirnya dilarang dengan diturunkannya ayat Al Quran tentang hukum waris.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah, serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. ..” – QS 8:72
· Hati orang muhajirin dan anshar terkait satu dengan yang lainnya dan mereka saling tolong menolong, dan lindung melindungi. Ini semua karena begitu eratnya hubungan persaudaraan di antara mereka yang dipersatukan oleh Islam.
· Keadaan ini tidak demikian adanya di Indonesia maupun di antara umat-umat Islam di seluruh dunia yang kini terpecah belah ke dalam berbagai golongan. Dan masing-masing golongan tersebut satu dengan yang lain saling menghujat sehingga menciptakan permusuhan antara umat Islam itu sendiri.
· Keadaan yang seperti ini (khusunya di Indonesia) merupakan azab dari Allah terhadap umat Islam karena kebanyakan dari kita sudah terlalu jauh dari taat kepada Allah dan Rasul.
“…maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” – QS 24:63
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhannya), dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” – QS 2:208
· Musuh nyata manusia adalah syaitan yang tidak tunduk (ingkar) terhadap hukum Allah dan perintah Rasul.
Lain-lain
Pendeta-pendeta Yahudi & Nasrani
· Pendeta-pendeta Yahudi dan Nasrani sering memakan harta manusia dengan jalan yang bathil seperti terungkap dalam QS 9:34 berikut:
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang bathil, dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah…” – QS 9:34
Zakat Emas Perhiasan
· Zakat emas untuk perhiasan hanya dilakukan satu kali saja yaitu pada saat membeli zakatnya harus segera dikeluarkan (jika sudah mencukupi nisabnya yaitu seberat 98 gram).
Tuesday, January 22, 2008
Barat Berutang pada Islam
Lalu ada Abu Jafar Muhammad, seorang pakar matematika yang hasil karyanya luar biasa termahsyur, dan menjadi dasar perhitungan di era moderen, yaitu aljabar, dan algoritma.
Ada pula Ibnu al-Haytham yang dikenal dengan karyanya soal cahaya dan bayangan. Karya Al-Haytham inilah yang membantu Newton merumuskan teori optiknya yang terkenal itu.
Peradaban Islam terus berkembang dengan pesat, dan semakin meluas sehingga memasuki kawasan Eropa Selatan. Harta karun yang besar, dan nyaris terlupakan dari tanah yang ditaklukkan, oleh umat Islam dibawa kembali ke kota-kota besar seperti Baghdad, Damaskus, Kairo, dan Cordoba. Karya-karya ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab.
Kurang dari 400 tahun paska penaklukan Islam yang pertama kali, semua ilmuwan besar bekerja bersama dalam naungan kekaisaran Islam yang semakin meluas. Semua ide-ide yang sebelumnya dianggap sulit dijangkau akal pikiran manusia, dibuat masuk akal oleh para ilmuwan Muslim.
Pada awalnya, para khalifah sangat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya pada subjek-subjek yang sangat mendukung kehidupan manusia. Namun kemudian para pemimpin agama yang lebih tradisional, dan segolongan ilmuwan mulai memikirkan bahayanya ilmu pengetahuan, dan perlunya pembatasan.
Mereka menyatakan ilmu pengetahuan tidak dapat dibenarkan bagi umat Islam kecuali digunakan untuk memahami ciptaan Tuhan. Sementara yang lainnya dinilai berpotensi untuk menghancurkan agama, dan dinilai tidak Islami.
Setelah kelompok ini berhasil meluaskan pengaruh, khalifah yang berkuasa mengamini. Di sekolah-sekolah, para siswa hanya diijinkan mempelajari aritmerika, kosmologi, kedokteran, dan pengobatan, dan beberapa ilmu alam. Sementara ilmu yang berkaitan dengan pemikiran-pemikiran orisinil tidak diajarkan – filsafat termasuk yang tidak diajarkan sama sekali.
Sekitar abad ke-11, ilmu pengetahuan dibagi menjadi dua kelompok ke dalam ilmu pengetahuan Islami, dan ilmu pengetahuan asing. Ilmu pengetahuan yang Islami adalah mereka yang disetujui karena terkait dengan agama, dan pengajarannya berbasiskan Alquran. Sementara ilmu pengetahuan asing dipinggirkan berdasarkan kecurigaan para pemimpin Muslim.
Banyak ilmuwan Islam yang berusaha keras mempertahankan tradisi keilmuan ini hingga abad ke-15. Namun pada abad ke-16, di masa dinasti Usmaniyah dari Turki, ilmu pengetahuan Islam mencapai titik terendah. Ironisnya adalah di saat karya ilmuwan Islam semakin menurun, para ilmuwan Barat mulai mengambil alih. Mereka mengambil hasil karya para ilmuwan Islam, dan mulai menerjemahkan karya-karya tersebut ke dalam bahasa Latin.
Robert Briffault dalam bukunya "The Making of Humanity" menyatakan bahwa sangatlah mungkin kalau tidak karena umat Islam, peradaban Eropa moderen tidak akan muncul sama sekali. Sangatlah pasti bahwa kalau tidak karena ilmuwan Islam, Eropa tidak akan mungkin memperoleh cirri yang membuat mereka bisa melebihi semua fase evolusi sebelumnya.
Sumber: Dialog Jumat, Republika, 7 April 2006
Ilmuwan Islam Terkemuka
Al-Razi
Berkarya di bidang kedokteran. Ia merupakan guru dari Ibnu Sina, dan telah menghasilkan 224 judul buku. 140 di antaranya tentang pengobatan, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.
Bukunya yang paling termasyhur adalah "Al Hawi Fi Ilm Al Tadawi" yang terdiri dari 30 jilid tentang jenis-jenis penyakit, dan upaya penyembuhannya. Ia juga menulis buku berjudul "Al Mansuri" yang berisi tentang pembedahan seluruh tubuh manusia. Buku-bukunya menjadi bahan rujukan serta panduan dokter di seluruh Eropa hingga abad ke-17.
Al-Battani
Ia dikenal juga sebagai Albatenius. Ia merupakan salah seorang astronom kenamaan Islam. Hasil perhitungannya tentang bumi mengelilingi pusat tata surya dalam waktu 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik, mendekati akurat.
Ia juga menemukan bahwa garis bujur terjauh matahari mengalami peningkatan sebesar 16,47 derajat sejak perhitungan yang dilakukan oleh Ptolemy. Ini membuahkan penemuan yang penting mengenai gerak lengkung matahari.
Buku astronominya yang paling terkenal adalah "Kitab Al Zij" dalam bahasa Latinnya berjudul "De Scienta Stellerum u De Numeris Stellerum et Motibus". Terjemahan tertua dari karyanya itu masih ada di Vatikan, dan karyanya bukan hanya diterjamahkan dalam bahasa Latin, tapi juga bahasa lainnya.
Al-Ya’qubi
Ia adalah akhli geografi, sejarawan, dan pengembara. Pada tahun 891, ia menulis "Kitab Al-Buldan" (Buku Negeri-Negeri). Buku ini merupakan buku tertua dalam sejarah ilmu geografi dunia. Buku tersebut diterbitkan kembali oleh penerbit Belanda dengan judul "Ibn Waddih Qui Dicitur al-Ya’qubi Historiae".
Bukan hanya bercerita soal geografi wilayah, namun juga ia menerangkan keadaan sosial dan sejarah dinasti-dinasti yang sedang berkuasa saat itu di masing-masing negeri. Karya lainnya yang juga terkenal adalah "Tarikh Al-Ya’qubi" yang juga sudah diterbitkan kembali di Belanda dalam dua jilid.
Al-Buzjani
Ia dikenal juga sebagai Abul Wafa. Ia mengembangkan beberapa teori penting di bidang matematika, terutama geometri dan trigonometri.
Di bidang geometri, Abul Wafa memberikan kontribusi bagi pemecahan soal-soal geometri dengan menggunakan kompas, konstruksi ekuivalen untuk semua bidang, polyhedral umum, konstruksi heksagon setengah sisi dari segitiga sama kaki, konstruksi parabola dari titik, dan solusi geometri bagi persamaan. Konstruksi bangunan trigonometri versi Abul Wafa hingga kini diakui sangat besar manfaatnya.
Ia juga merupakan orang pertama yang menunjukkan adanya teori relatif segitiga parabola. Dia juga mengembangkan metode baru tentang konstruksi segi empat, serta perbaikan nilai sinus 30 dengan memakai delapan decimal. Abul Wafa pun mengembangkan hubungan sinus dan formula "2 sin2 (a/2) = 1 – cos a", dan juga "sin a = 2 sin (a/2) cos (a/2)".
Sumber: Dialog Jumat, Republika, 3 Maret 2006
Risalah Mekanika Moderen Al-Jazari
Pada acara World Islam Festival yang digelar di Inggris di tahun 1976, sebuah tribut diberikan kepada Al-Jazari. Penghargaan itu diberikan setelah Museum Ilmu Pengetahun London (London Science Museum) berhasil merekonstruksi dengan sukses model dari jam air Al-Jazari yang sangat terkenal itu.
Mesin keempat yang dikembangkan Al-Jazari adalah mesin yang menggunakan balok dan tenaga binatang. Balok digerakkan secara naik turun oleh sebuah mekanisme yang melibatkan gigi gerigi dan sebuah engkol. Mesin itu diketahui meruapakn mesin pertama kalinya yang menggunakan engkol sebagai bagian dari sebuah mesin. Di Eropa hal ini baru terjadi pada abad XV. Dan hal itu dianggap sebagai pencapaian yang luar biasa.
Pasalnya, engkol mesin merupakan peralatan mekanis yang penting setelah roda. Ia menghasilkan gerakan berputar yang terus-menerus. Pada masa sebelumnya memang telah ditemukan engkol mesin, namun digerakkan dengan tangan. Tetapi engkol yang terhubung dengan sistem roda di sebuah mesin yang berputar ceritanya lain.
Manusia Wajib Menjalankan Hukum Al Quran
QS 5:47
"Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik."
"Berkata ‘Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dian memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi." (30) – "dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup" (31) - "dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka" (32) – QS 19: 30-32
Maryam dalam bahasa Ibrani sama artinya dengan Khodimah dalam bahasa Arab yang artinya Pelayan.
Nabi ‘Isa mengatakan sendiri bahwa ia diperintahkan oleh Allah untuk mendirikan sholat, menunaikan zakat dan berbakti kepada ibu bapak (seperti dalam QS 19:30-32 di atas). Ini menandakan bahwa dalam kitab Injil pun Allah telah ada perintah untuk sholat dan zakat.
Dalam pelaksanaannya, sholat nabi "Isa sama persis dengan sholat Nabi Muhammad SAW, hanya jumlah raka’at dan waktu-waktunya saja yang berbeda.
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." – QS 4:103
Hukuman bagi orang yang tidak menunaikan suatu sholat adalah didera 10 kali.
Hukum-hukum yang terdapat dalam Injil sama dengan hukum-hukum yang ada dalam Al Quran. Tetapi dalam Al Quran terdapat tambahan-tambahan lain yang disesuaikan dengan keadaan umat Nabi Muhammad SAW hingga saat ini.
Orang-orang Islam yang tidak menjalankan hukum-hukum Al Quran adalah termasuk orang-orang yang fasik.
"Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik." – QS 57:16
"Dan dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya, pada sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan." – QS 2:110
"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harga yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah) maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan Sesutu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan)." – QS 2:272: 274
"Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas" (6) – "karena dia melihat dirinya serba cukup." – QS 96:6-7
Pengertian Fasik dalam QS 2:26-27 adalah sbb:
- orang-orang yang melanggar perjanjian Allah setelah ia bersyahadat
- orang-orang yang memutuskan tali silaturrahmi
- orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi
- orang-orang yang rugi
"Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." – QS 6:82
QS 5:48
"Dan kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu dibertahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu."
"Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar." (23) – "Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir." – QS 2:23-24
"Atau (patutkah) mereka mengatakan "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah: "(Kalau benar yang kamu katakana itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar." – QS 10:38
"Bahkan mereka telah mengatakan: "Muhammad telah membuat-buat Al Quran itu." Katakanlah: "(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang dibuat-buat dan menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup (memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar." – QS 11:13
"Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalian sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." – QS 17:88
Al Quran adalah mu’jizat yang tidak akan pernah musnah sampai kapanpun.
Di akhirat nanti Al Quran akan menjadi saksi dan Al Quran dapat meminta syafa’at kepada Allah agar mengampuni orang-orang yang selalu membacanya sewaktu di dunia.
Tentang Takziah (Melayat)
Takziah yang sempurna bagi laki-laki adalah sampai dengan mengantar jenazah ke penguburan. Pahalnya dihitung setara dengan 2 qirat.
Dilarang makan dan minum ketika sedang bertakziah di tempat orang yang sedang berduka karena ada keluarga yang meninggal dunia. Begitu pula orang-orang yang mengantarkan jenazah ke kuburan, mereka tidak boleh makan dan minum.
Bila makanan dan minuman disediakan oleh tentangganya baru kita boleh makan dan minum, dan itupun harus dilakukan di rumah tetangganya tersebut, tidak boleh di rumah orang yang tengah berduka tsb.
Bertakziah merupakan salah satu dari kewajiban orang-orang muslim terhadap saudara-saudara muslimnya ketika ia meninggal dunia. Jadi takziah harus dilakukan secara ikhlas dengan nait semata-mata untuk bertaqwa kepada Allah.
Doa anak ketika orang tuanya meninggal dunia hanya dilakukan pada:
- saat ia memandikan jenazahnya (lebih baik yang memandikan jenazah adalah keluarga, e.g. anak, suami, istri, adik, kakak, dll)
- saat ia melakukan sholat jenazah
- saat sebelum jenazah dikuburkan (bagi yang perempuan mendoakan sebelum jenazah diberangkatkan ke kuburan karena wanita dilarang ikut pergi ke kuburan)
- setiap kali ia selesai melaksanakan sholat (setiap harinya)
Tambahan:
Pengumpulan hadist-hadist dimulai sejak tahun ke-100 Hijriah) dan berakhir pada akhir abad ke-4.
Wednesday, January 9, 2008
Tentang Wudhu, Janabah, Tayamum & Sholat
Perintah berwudhu, mandi junub & bertayamum:
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengadakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, lalu kami tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” – QS 5:6
Wudhu:
Membasuh dalam wudhu adalah 3 kali (kecuali kepala termasuk juga telinga) dan keterangan ini terdapat dalam hadist.
Ketika hendak mengerjakan sholat, Nabi memerintahkan untuk:
1) Menyempurnakan wudhu
2) Menghadap kiblat
3) Takbir
Wudhu adalah syarat mutlak sholat, minimal pada ke-4 anggoata tubuh yang disebut dalam Al-Quran, yaitu:
1) Muka/wajah
2) Kedua tangan hingga siku
3) Kepala
4) Kedua kaki hingga mata kaki
Jika telah mandi, tidak perlu wudhu lagi karena sebagian besar bagian tubuh sudah terkena air.
Mandi Junub:
Jika mimpi basah namun tidak mengeluarkan mani kama tidak wajib mandi janabah. Tetapi jika melakukan hubungan suami istri maka wajib mandi janabah.
Tayamum juga berlaku untuk pengganti mandi janabah/hadast besar.
Tayamum:
Cara bertayamun adalah:
1) mengusap muka sekali
2) mengusap kedua tangan s/d pergelangan tangan (dengan satu tepuk saja)
Ciri-ciri orang-orang beriman yang akan mendapatkan keberuntungan akhirat:
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal itu tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.” – QS 23:1-11
Ciri-ciri orang-orang yang masuk ke dalam neraka saqar:
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian.” – QS 74:42-47
Sholat:
Ka’bah adalah penyatu arah sholat bukan sebagai sesuatu yang disembah.
Sholat adalah sarana bagi orang-orang beriman untuk berkomunikasi/ berhubungan dengan Allah SWT.
Sebelum turun perintah sholat, Allah SWT sudah memerintahkan Nabi untuk sholat sebagai sarana bagi Nabi untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan Allah SWT.
“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperdua atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.” – QS 73:1-4
Keringanan untuk tidak sholat adalah untuk orang sakit jiwa, sekarat (koma), dan orang yang ketiduran. Namun bagi orang yang ketiduran, wajib baginya untuk melakukan sholat ketika ia sudah terbangun/sadar.
Allah tidak ingin memberikan kesulitan kepada manusia melainkan keringanan. Agama Islam bukanlah agama yang sempit.
“…Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu…” – QS 2:185
“…Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” – QS 5:6
“…dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk mau dalam agama suatu kesempitan…” – QS 22:78
Sholat juga sebagai penghapus dosa-dosa kecil dengan catatan kita tidak melakukan dosa-dosa besar:
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” – QS 4:31
Demikian juga sholat Jumat menghapus dosa-dosa kecil dalam satu minggu. Puasa Arafah dan puasa Muharram menghapus dosa-dosa kecil dalam satu tahun. Begitu juga dari umroh ke umroh.
Nabi Muhammad SAW:
Kabar akan datangnya utusan Allah SWT (Ahmad dalam bahasa Ibrani, dan Muhammad adalah dalam bahasa Arab) sudah disampaikan oleh Nabi ‘Isa AS:
“Dan (ingatlah) ketika ‘Isa putera Maryam berkata: “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)”…” – QS 61:6
Nabi diturunkan sebagai rahmat bagi alam semesta:
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” – QS 21:107
Nabi telah disebutkan dalam kitab-kitab sebelumnya (Taurat & Injil).
Orang-orang Kafir:
Orang-orang kafir membuat kebohongan-kebohongan dalam kitab-kitab mereka.
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu…” – QS 2:79
“Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: “Ia (yang dibaca itu datang) dari Allah” Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui.” – QS 3:78
Keadaan orang-orang kafir pada hari kiamat yang menyesal karena mengingkari Allah SWT.
“Dan orang-orang kafir berkata: “Ya Tuhan kami, perlihatkanlah kepada kami dua jenis orang yang telah menyesatkan kami (yaitu) sebagian dari jin dan manusia agar kami letakkan keduanya di bawah telapak kaki kami supaya kedua jenis itu menjadi orang-orang yang hina.” –QS 41:29
“Dan berkatalah syaitan tatkala perkasa (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu, dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.” - QS 14:22
Syaitan, Iblis, Jin:
Iblis menolak dan menyombongkan diri terhadap Allah SWT.
Larangan untuk meminta perlindungan jin dan mempersekutukan Allah:
“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” – QS 72:6
“Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” – QS72:18
“…Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan ama yang saleh, dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” – QS 18:110
Perintah untuk hanya berdoa kepada Allah SWT:
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” – QS 7:55
Nikmat dan karunia Allah SWT:
Perintah untuk mengingat karunia Allah SWT:
“Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: ‘Kami dengar dan kami taat’. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui isi hati(mu).” – QS 5:7
Nikmat Allah tidak dapat dihitung.
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” – QS16:18
Kebanyakan manusia sangat zalim dan mengingkari nikmat Allah.
“…Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kemu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” – QS 14:34
Nikmat yang terbesar/paling utama adalah dapat beribadah kepada Allah dengan mudah.
Jika manusia mengingat nikmat Allah maka ia akan dapat beribadah kepada Allah dengan mudah.
Sholat adalah sebagai rasa syukur kita kepada Allah atas nikmat yang diberikan-Nya.
Orang beriman adalah orang yang ketika diberi nikmat maka ia akan bersyukur, dan jika diberi cobaan ia akan bersabar.
Jika manusia melupakan nikmat Allah maka ia berdosa.
Nikmat terbesar dari Allah adalah iman kepada-Nya.
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” – QS 3:103
Ikrar manusia kepada Allah untuk taat kepada perintah dan menjauhi larangan-Nya melalui ucapan syahadat.
Bersyukur:
Bersyukur = berterima kasih kepada Allah SWT dan menjaga apa yang diberikan Allah tersebut.
Perintah Allah kepada umat Nabi Daud untuk bekerja sebagai tanda syukur kepada Allah:
“…Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.” – QS 34:13
Orang bertaqwa adalah orang yang berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk memelihara/menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah serta berusaha untuk menaati perintah-Nya.
Allah Maha Mengetahui apa yang ada/tersimpan dalam hati manusia.
Sholat Jumat
Hadist #476: Sholat Jumat
* Disunnahkan untuk memperpanjang sholat Jumat, bukan khutbahnya.
* Memanjangkan sholat Jumat menandakan ilmu yang banyak.
* Nabi Muhammad SAW membaca QS 50 (Qaaf) yang berisi 45 ayat pada rakaat pertama pada sholat Jumat, 2 hari raya, dan membaca QS 54 (Al-Qamar) yang berisi 55 ayat.
* Mahzab Syafei menganjurkan khutbah sholat Jumat disampaikan dalam bahasa Arab agar umat Islam mau mempelajari dan mencintai bahasa Arab.
* Pada jaman Nabi Muhammad SAW, wanita ikut shalat Jumat (karena yang meriwayatkan hadist #476 ini adalah wanita). Wanita boleh ikut sholat Jumat, tetapi tidak wajib hukumnya.
Hadist #479
* Haram hukumnya berbicara pada saat khutbah Jumat dibacakan, walaupun sekedar mengucapkan ‘Diam’ atau bermain batu (pada jaman Nabi). Pada saat khutbah Jumat, mutlak/wajib harus mendengarkan.
Hadist #480
* Khotib boleh menegur jamaah sholat Jumat terhadap hal-hal yang diperlukan pada khutbahnya. Sementara yang ditegur boleh bicara seperlunya saja.
* Sholat tahiyatul masjid hanya untuk di masjid saja. Area di luar mesjid tidak perlu sholat tahiyatul masjid (seperti di aula mesjid, halaman mesjid, dll).
Hadist #481
* Nabi Muhammad SAW membaca QS 62 (Al-Jumuah) dan QS 63 (Al-Munaafiquun) pada saat sholat Jumat.
Hadist #482
* Nabi juga membaca QS 87 (Al-A’laa) dan QS 88 (Al-Ghasiah) pada sholat Jumat.
Hadist # 483
* Jika hari raya jatuh pada hari Jumat, tidak diwajibkan melaksanakan sholat Jumat. Tetapi tetap boleh dilakukan, jika mau. Catatan: lebih baik mengambil keringanan, yaitu dengan hanya melaksanakan sholat Ied saja.
Hadist #484
* Setelah sholat Jumat, dianjurkan untuk sholat sunnah 4 rakaat.
* Atau boleh juga sholat Intizhor (dengan rakaat yang sebisanya) hingga khatib naik ke mimbar.
* Setelah berwudhu atau mandi disarankan untuk sholat Tuhrib (sholat wudhu) 2 rakaat.
* Dianjurkan untuk bersiwak setiap berwudhu (bersikat gigi).
Hadist #485
* Setelah sholat, jika ingin sholat lagi harus diselingi dengan kata-kata (bisa dengan doa) dahulu sebelum melakukan sholat berikutnya.
Hadist #487
* Saat sholat Jumat, ada saat-saat untuk berdoa yang mustajab untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh sebab itu disarankan harus senantiasa berdoa dan sholat sunnah di waktu-waktu tsb.
Hadist #488
* Saat-saat mustajab untuk berdoa tersebut yaitu saat antara imam duduk di mimbar hingga selesai sholat.
Hadist #489 & 490
* Saat-saat mustajab untuk berdoa juga adalah saat di antara sholat Ashar dan terbenamnya matahari (sebelum maghrib).
Hadist #491
* Tidak perlu ada 40 orang untuk melakukan sholat Jumat. Walaupun hanya ada imam & ma’mum maka sholat Jumat boleh dilaksanakan (karena sholat Jumat = sholat berjamaah).
Hadist #492
* Boleh berdoa yang lain pada saat sholat Jumat selain mendoakan untuk kaum mu’min dan mu’minat.
Hadist #493
* Nabi berkhutbah Jumat dengan membaca ayat-ayat Al Quran untuk mengingatkan manusia agar tetap dalam Islam hingga akhir hayat. Dalam khutbah Jumat cukup menyampaikan satu atau dua ayat saja.
Hadist #494
* Sholat Jumat wajib bagi kamu muslim kecuali empat hal, yaitu:
1) hamba sahaya;
2) perempuan;
3) anak-anak; dan
4) orang sakit.
Hadist #495, 496 dan 497
* Bagi musafir, sholat Jumat juga wajib hukumnya.
* Tidak harus menatap khatib saat ia berkhutbah.
J* ika khotib sudah uzur, maka ia boleh berkhutbah dengan bertumpu pada tongkat. Tetapi jika khotib masih kuat dan sehat, maka jangan memakai tongkat (ini berkaitan dengan kebiasaan orang-orang sekarang ini yang membawa tongkat ketika menjadi khotib pada sholat Jumat walaupun ia masih muda & sehat).
Perjanjian kepada Allah SWT
QS 5:1 Perintah Allah agar manusia memenuhi janji-janjinya kepada Allah SWT dan juga kepada manusia
Surat Al-Maidah (QS 5) sering disebut dengan surat Al-Uqud (perjanjian) karena dalam surat ini banyak terdapat perintah-perintah Allah agar manusia menaati perjanjian-perjanjian, baik perjanjian dengan Allah ataupun dengan sesama manusia.
Hadist Nabi: “Celakalah manusia yang menjadi hamba dinar (uang)”
Auquu bil uquud = memenuhi perjanjian
Mistaaqon gholidhon = ikatan/perjanjian yang kuat (dalam pernikahan). Perjanjian Nabi dengan Allah juga dinamakan ini (QS 4:21)
Makanan yang diharamkan adalah:
1) Bangkai binatang
2) Darah yang mengalir
3) Daging babi
4) Binatang yang disembelih atas nama selain Allah
“Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir, atau daging babi, karena sesungguhnya semua itu kotor – atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah…. – QS 6:245
Allah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan dan segala sesuatu yang diketahui oleh manusia.
“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” – QS 36:36
Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah:
“…Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” - QS 28:88
Segala sesuatu di bumi diciptakan Allah SWT untuk manusia:
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” - QS 2:29
Pusaka Kalalah & Wasiat
QS 4:176 tentang pusaka Kalalah (orang yang ketika meninggal dunia tidak lagi memiliki anak atau orang tua).
Pada jaman Jahiliyyah, perempuan tidak mendapatkan warisan, hanya laki-laki dari pihak ibu sajalah yang mendapat warisan.
Hukum waris (lihat QS 4:11-12)
Surga bagi yang mengikuti hukum Allah, dan neraka bagi yang mengingkarinya:
“(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa ta’at kepada Allah dan rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang benar.” – QS 4:13
“Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan rasul-Nya, dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, maka niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.” – QS 4:14
Memakan harta pusaka yang tidak halal.
“dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil), dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.” – QS 89:19-20
Pusaka Kalalah:
Jika meninggal seorang laki-laki yang tidak lagi memiliki orang tua dan anak, tetapi ia masih memiliki:
1) Saudara perempuan 1 orang, maka saudara perempuannya mendapatkan ½ dari harta warisannya, dan ½
dari sisa hartanya tsb diserahkan ke baitul maal.
2) Lebih dari 2 orang saudara perempuan, maka mereka mendapatkan 2/3 dari harta warisan tersebut (2/3
tersebut dibagi 2).
3) Saudara perempuan 1 orang dan saudara laki-laki 1 orang, maka yang laki-laki mendapatkan 2x lebih besar
dari saudara perempuannya.
Jika meninggal seorang wanita dan memiliki saudara laki-laki 1 orang maka saudara laki-laki tsb mewarisi seluruh hartanya.
Wasiat:
* Wasiat yang berhubungan dengan harta hanya diberikan untuk orang tua saja.
* Wasiat untuk orang tua adalah wajib hukumnya (QS 2:170).
* Wasiat juga boleh diberikan untuk saudara-saudara tetapi yang bukan termasuk ahli waris.
* Jumlah wasiat tidak boleh melebihi dari 1/3 harta warisan.
Nabi Diutus sebagai Rahmatan Lil Alamin
Sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW, orang-orang Yahudi telah memiliki 72 golongan/aliran. Demikian juga dengan orang-orang Nasrani.
Orang-orang Yahudi, Nasrani dan Musyrik menantikan kedatangan Nabi Muhammad SAW untuk sebuah kebenaran.
Orang-orang Yahudi, Nasrani dan musyrik menetapkan kebaikan dan kebenaran berdasarkan hawa nafsu dan persepsi mereka sendiri.
Tiap-tiap umat memiliki Rasul:
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu…” - QS 16:36
“Tiap-tiap umat mempunyai rasul…” - QS 10:47
Tugas Rasul adalah untuk menyeru manusia untuk menyembah Allah. Dari seruan ini ada yang diberi petunjuk oleh Allah SWT dan ada pula yang disesatkan.
Rasul-rasul yang diceritakan dalam Al-Quran adalah rasul-rasul dari umat-umat terbesar saja (ada 25 rasul).
Dalam QS 2:246-247 disebutkan ‘nabi mereka’ tanpa disebutkan siapa nabi tersebut. Nabi yang dimaksud dalam ayat tsb adalah Nabi Musa (Lihat QS 4:163-165).
Pesan Nabi Muhammad SAW pada haji Wada’:
“Siapapun yang hadir di sini wajib menyampaikan kebenaran kepada orang-orang yang tidak hadir di sini. Tetapi hati-hati agar kamu mendapatkan kebenaran hanya dari orang-orang yang soleh saja.”
Ada 83 pintu di Masjidil Haram, dan Nabi Muhammad SAW pertama kali berdakwah dan menyeru umatnya untuk menyembah Allah SWT adalah di pintu Ka’bah
Nabi Muhammad SAW adalah penutup para nabi. Hal ini juga telah disebutkan dalam kitab-kitab sebelumnya (Injil, Taurat, dan Zabur).
Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta.
Nabi Muhammad SAW tetap ummi (buta huruf) hingga akhir hayatnya. Namun hanya dengan ijin Allah SWT semata Nabi dapat menghapal seluruh isi Al-Quran (wahyu-wahyu Allah):
“Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya.” – QS 75:16-19
“Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa, kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan tersembunyi.” – QS 87:6-7
Nabi memiliki 16 sekretaris yang membantunya untuk menuliskan wahyu-wahyu dari Allah SWT. Di antara mereka adalah para sahabat dan Said bin Harist.
Tugas Nabi Muhammad SAW hanyalah dua, yaitu:
1) Menyampaikan wahyu Allah SWT dengan jelas
2) Menyeru manusia untuk menyembah Allah SWT
Nabi Muhammad SAW adalah manusia biasa yang diberi wahyu (mu’jizat) dari Allah SWT:
“Katakanlah: “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku ‘Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Maha Esa’… - QS 18:110
Terdapat contoh dan budi pekerti yang agung dalam diri Nabi Muhammad SAW:
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” – QS 68:4
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, para sahabat (Abu Bakar) memerangi para nabi palsu.
Persia & Romawi ditaklukkan oleh Umar bin Khattab.
Dalam perang Romawi, strategi/taktir perangnya adalah dengan membawa pelepah kurma sehingga tentara Romawi berpikir bahwa tentara umat Islam sangat banyak.
Sementara dalam perang Tabuk, tentara Romawi menyerah kalah sebelum berperang karena mereka belum tiba di Madinah dan sudah dicegah di Tabuk. Nabi Muhammad SAW dibantu oleh Jibril sehingga dapat menuju Tabuk dalam waktu yang singkat.
Syaitan
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, ‘Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah, dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya, yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga.” Berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara.” - QS 4:171
Tentang Tauhid (dalam kisah Nabi ‘Isa AS):
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putera Maryan.”… - QS 5:72
“Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga.”… - QS 5:73
“Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar…” – QS 5:75
“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.” – QS 5:77
Kisah Nabi 'Isa AS tentang hidangan dari langit (QS 5:112-115)
Pengakuan syaitan tentang kekafirannya:
“Dan berkatalah syaitan tatkala perkasa (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu, dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.” - QS 14:22
Perintah berlindung kepada Allah jika diganggu oleh syaitan:
“Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” - QS 41:36
Doa memohon perlindungan dari Allah terhadap bisikan-bisikan syaitan:
“Dan katakanlah: “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan.” - QS 23:97
“Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.” QS 23:98
Doa Memohon Perlindungan dari Syaitan (hadist):
“Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau, ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.”
Nabi Muhammad & Islam
Nabi Muhammad SAW & Islam:
“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” – QS 4:170
Setiap ajaran yang bertentangan dengan hawa nafsu manusia akan selalu ditentang.
Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW berdasarkan wahyu.
Islam diturunkan pada tahun ke-41 tahun Gajah melalui QS 96:1-5 (Al-Iqra’).
Nabi hijrah ke Madinah pada tahun ke-11 Hijriah.
Wahyu diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW selama 23 tahun
Islam menjadi agama yang sempurna dengan diturunkannya QS 5:3 (tentang hukum).
Nabi Muhammad SAW diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu kepada manusia:
“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” – QS 5:67
“keterangan-keterangan (mu’jizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Quran agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka, dan supaya mereka memikirkan.” – QS 16:44
Al-Quran diturunkan secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW. Sementara Injil diturunkan sekaligus kepada Nabi Isa AS ketika masih dalam buaian. Demikian juga dengan Taurat diturunkan sekaligus kepada Nabi Musa AS di gunung Sinai.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal0hal yang jika diterangkan kepadamu niscaya menyusahkan kamu, dan jika kamu menanyakan di waktu Al Quran itu sedang diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu. Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.” - QS 5:101
Friday, January 4, 2008
Bab Jenazah (Hadist #564 & 565)
Hadist #564: Membungkus jenazah dengan menggunakan kain ihram hanya dilakukan jika seseorang meninggal ketika sedang mengerjakan ihram/berhaji. Selain itu jenazah dibungkus seperti biasa dengan kain kafan.
Ketika seseorang meninggal dan meminta agar ia dibungkus dengan kain ihram bekas ia berhaji maka perbuatan tersebut adalah mubazir.
Memandikan jenazah dengan daun bidara. Namun karena saat ini daun bidara sulit ditemukan (jarang), maka dapat digantikan dengan menggunakan sabun.
Berdasarkan hadist Nabi, daun bidara juga dapat menghilangkan sihir-sihir, yaitu dengan cara sbb:
1) 7 lembar daun bidara ditumbuk halus
2) Tumbukan tersebut diceburkan ke dalam air hangat
3) Membaca doa-doa sbb:
* QS 109 (Al Kafiruun)
* QS 2:255 (Ayat Kursi)
* QS 112 (Al Ikhlas), 113 (Al Falaq), 114 (An Nas)
* QS 7:118 – 120 (Al A’raf)
* QS 10:81 – 82 (Yunus)
* QS 20:69 – 70 (Tohaa)
4) Minum air campuran daun bidara tsb
5) Sisa air campuran tsb dipakai untuk mandi
6) Lakukan sebanyak 3x atau sampai sihirnya hilang
Hadist #565: Ketika Rasulullah meninggal dunia, ia dimandikan dengan memakai pakaiannya.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan ketika memandikan jenazah:
1) Orang yang memandikan jenazah harus mengenakan sarung tangan, kecuali yang memandikan adalah
pihak keluarga orang yang meninggal tsb.
2) Adalah lebih baik jika yang memandikan jenazah adalah keluarga orang yang meninggal tsb.
3) Dahulukan memandikan bagian tubuh yang kanan.
4) Utamakan untuk memandikan bagian tubuh yang untuk wudhu.
5) Usapkan dengan lemah lembut dan hati-hati.
6) Siramkan air dengan gayung, jangan dengan selang air.
7) Ketika memandikan jenazah, tidak ada bacaan-bacaan khusus kecuali membaca “bismillah’ ketika mau
memulai memandikan.
8) Bagi orang yang baru mandi janabah, ia tidak boleh ikut menurunkan jenazah ke dalam liang kubur.
Fujur & Taqwa
Iman yang sebenarnya adalah:
1) Diucapkan dengan lisan
2) Dibenarkan dengan hati
3) Dibuktikan dengan perbuatan
Ayat-ayat tentang orang-orang munafiq:
“Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah.” Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.” _ QS 63:1
“Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan.” – QS 63:2
“Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti.” – QS 63:3
“Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?” – QS 63:4
“Sebagian (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya): “Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mu’min) kembali (kepada kekafiran).” – QS 3:72
Ayat-ayat tentang orang kafir:
“Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir; sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di hari akhirat, dan bagi mereka azab yang besar.” – QS 3:176
“Sesungguhnya orang-orang yang menukar iman dengan kekafiran, sekali-kali mereka tidak akan dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun; dan bagi mereka azab yang pedih.” – QS 3:177
“Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.” – QS 3:178
Sebagai orang yang beriman dan berakal kita diperintahkan untuk mendengarkan dan mengikuti apa yang paling baik (bersikap teliti) dalam setiap hal.
“…yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” – QS 39:18
Ayat tentang orang-orang fasik:
“…orang-orang yang fasik, yaitu orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.” – QS 2:27
Dalam diri manusia ada sifat-sifat ingkar (fujur) dan taat (taqwa):
* Manusia harus berjuang untuk menjadi taqwa (ketaqwaan harus diperjuangkan)
* Manusia harus melawat sifat ingkar (fujur) dengan ketaqwaan dan keimanan
* Contoh tentang ketaqwaan adalah kisah nabi Yusuf ketika hampir tergoda oleh Zulaikha
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” – QS 12:53
Tidak ada paksaan bagi manusia untuk beriman kepada Allah SWT dan Al-Quran
“Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakana, dan kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka beri peringatanlah dengan Al Quran oran gyang takut kepada ancaman-Ku.” – QS 50:45
Orang-orang Yahudi senang mendengar berita-berita bohong dan banyak memakan yang haram (seperti suap menyuap, dll). Namun demikian, ketika memutuskan suatu perkara Nabi diperintahkan untuk memutuskannya secara adil walaupun perkara tersebut berhubungan dengan orang-orang Yahudi. (QS5:42)
* Hukum qisash juga ada dalam Taurat (QS 5:45)
* Setiap perkara harus diputuskan berdasarkan hukum dari Allah.
* Setiap ajaran yang tidak ada dalilnya adalah mengikuti hawa nafsu.
Orang-orang beriman dilarang mendoakan orang-orang musyrik (kafir) agar Allah mengampuni dosa-dosa mereka. Namun kita bisa mendoakan orang-orang kafir yang masih hidup agar mereka diberi petunjuk oleh Allah untuk kembali ke Islam.
“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahannam.” – QS 9:113
“…Maka tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri daripadanya. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun.” – QS 9:114
Tentang musibah & cobaan:
* Allah menguji manusia dengan berbagai cobaan agar semakin bertambah keimanan mereka.
* Segala musibah yang menimpa manusia telah ditetapkan oleh Allah SWT.
“Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakkal.” – QS 9:51
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” – QS 29-2
“Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” – QS 29:3
Taubat
Pembahasan pada Sabtu, 3 November 2007
Bertaubat harus diiringi dengan melakukan amal soleh, maka dengan begitulah maka taubat kita akan diterima dan dosa-dosa sebelumnya dihapuskan oleh Allah SWT, seperti tertuang dalam ayat-ayat berikut:
“Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” – QS 5:39
“kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan amal soleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” – QS 25:70
“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” – QS 11:114
Bagi orang-orang yang menyembunyikan kebenaran atau petunjuk Al-Quran yang sebenarnya, maka ia akan dilaknat oleh Allah dan berdosa. Namun jika ia bertaubat, maka terlebih dahulu ia harus mengiringi taubatnya itu dengan berbuat perbaikan dan mengakui kesalahannya, serta menerangkan kebenaran yang semula disembunyikannya kepada khalayak ramai. Dengan demikian baru taubatnya akan diterima oleh Allah SWT. Hal ini seperti tertuang dalam ayat-ayat berikut:
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila’nati Allah dan dila’nati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat mela’nati,” – QS 2:159
“kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” – QS 2: 160
Kebenaran itu datangnya hanya dari Allah SWT dan tidak ada paksaan bagi manusia untuk beriman atau kafir kepada Allah SWT seperti yang dijelaskan di ayat berikut:
“Dan katakanlah: “Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir…” – QS 18:29
Dan tugas Nabi Muhammad SAW hanyalah menyampaikan kebenaran dari Allah kepada manusia secara jelas. Nabi tidak bertanggung jawab atas kekafiran manusia, manusia sendirilah yang nantinya harus mempertanggung jawabkan seluruh perbuatannya.
“Hai Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: “Kami telah beriman”, padahal hati mereka belum beriman…” – QS 5:41
“…bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin..” – QS 9:3
“…Dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu…” – QS 10:108
“…karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedang Kami-lah yang menghisab amalan mereka.” – QS 13:40
“…maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.” – QS 16:35
“…sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.” – QS 16:82
Demikian juga dengan kita manusia, kewajiban kita adalah menyampaikan kebenaran. Kita tidak bertanggung jawab atas dosa dan kesalahan orang lain. Kita bertanggung jawab terhadap perbuatan kita sendiri.
“…Kamu tidak memiliki tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan mereka pun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu,…” – QS 6:52
“…Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan.” – QS 10:41
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri…” – QS 17:7
“…Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.” – QS17:14
Penyesalan orang-orang kafir di akhirat:
Orang-orang yang menyekutukan Allah SWT menyesal di hari kiamat akan kesesatannya dan berharap dapat kembali lagi ke dunia untuk beriman kepada Allah. Mereka menyesali kekafirannya ketika mendapati bahwa orang-orang yang diikutinya semasa di dunia berlepas diri terhadap mereka di akhirat (lihat QS 2:165-167)
Allah SWT menyiksa dan mengampuni siapa saja yang dikehendaki-Nya.
“…disiksa-Nya siapa yang dikehendaki-Nya dan diampuni-Nya bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” – QS 5:40
Do'a
1) Berendah diri
2) Memohon dengan suara yang lembut
“…bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.” – QS 6:42
“…kamu berdoa kepada-Nya dengan berendah diri dan dengan suara yang lembut…” – QS 6:63
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” – QS 7:55
“…dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” – QS7:56
“…mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).” – QS11:61
Syarat-syarat dikabulkannya do’a:
1) Berdoa
2) Beramal soleh
3) Bersyukur
Mengangkat tangan pada saat berdo’a hanya dicontohkan Nabi ketika berdo’a saat:
1) Sholat meminta diturunkannya hujan
2) Sholat meminta kecerahan/setelah banjir
3) Ziarah ke kubur dan berdo’a untuk ahlul kubur
4) Berada di padang Arafah
5) Setelah melakukan ibadah sa’i
6) Setelah melempar jumroh
7) Setelah khotib selesai ceramah pada sholat Jumat
Doa memohon diberikan kemudahan:
“Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah, dan Engkau menjadikan yang sulit itu mudah jika Engkau menghendaki.”
Doa memohon kesabaran jika diberi cobaan:
“Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” – QS 2:250
Wednesday, January 2, 2008
Manusia adalah Ahsani Taqwiim (Bentuk yang Sebaik-Baiknya)
* Bentuk yang sebaik-baiknya (ahsani taqwiim)
* Memberikan kemuliaan (karomah)
* Melebihkan derajatnya dibandingkan dengan mahkluk lain
* Kemampuan menguasai lautan dan daratan
Namun kebanyakan manusia durhaka dan sombong.
Hanya Allah sajalah yang berhak untuk bertakabur karena Allah memiliki Asmaa al Husna. Ayat-ayat tentang Al-Asmaa al Husna QS 59:22-24
Kewajiban manusia:
* Mendirikan sholat
* Menyuruh manusia untuk mengerjakan yang baik
* Mencegah manusia berbuat kemungkaran
* Bersabar terhadap apa yang menimpanya
* Berlaku sederhana dalam berjalan
* Melunakkan suara
Manusia dilarang untuk:
* Memalingkan muka dari manusia lain karena sombong
* Berjalan dengan angkuh
* Berbuat zalim/semena-mena
QS 31:17-19
Ciri-ciri orang beriman yaitu meninggalkan hal-hal yang tidak berguna.
Semua manusia harus memiliki empat waktu untuk:
* Bermunajat/berkomunikasi dengan Allah (saa’atu yunaaji fiihaa robbahu)
* Menghisab/introspeksi diri sendiri (saa’atu yuhaasib fiihaa nafsahu)
* Mengagumi/tafakur kepada ciptaan Allah yang Maha Gagah & Perkasa eg. Mengagumi alam, langit, dan ciptaan Allah yang lainnya (saa’atu yatafakkur fiihaa fi shun’illah azza wajalla)
* Mencari nafkah/bekerja untuk makan dan minum (saa’atu yakhluu fiihaa fil matha’mi wal masyrobi)
Ayat-ayat tentang semua makhluk selalu bertasbih kepada Allah SWT:
"Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." – QS 59:1, QS 61:1, QS 62:1
"Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang di langit dan apa yang di bumi; hanya Allah-lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua puji-pujian; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." QS 64:1
"Dunia bagaikan surga bagi orang-orang kafir dan penjara bagi orang-orang beriman." – Hadist shohih
Tuesday, January 1, 2008
Sifat-Sifat Manusia
"Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al-Quran ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah." – QS 18:54
Islamlah yang membuat manusia berbuat baik dengan beriman kepada Allah & Rasul-Nya.
"Dan manusia mendo’a untuk kejahatan sebagaimana ia mendo’a untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa." – QS 17:11
"… Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…" – QS 13:11
"… Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu ni’mat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri…" – QS 8:53
Perintah bersabar:
"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung." – QS 3:200
Setan berupaya untuk menyesatkan manusia:
"Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya." – QS 15:39
"dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, …" QS 4:119
"maka Allah mengilhamkan kepada jiwa (hati & ruh) itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya," – QS 91:8
Fitrah Manusia:
* Ingin tahu
* Sering bertanya-tanya
* Meninginkan kebenaran
* Memberikan manfaat
Langkah-langkah setan untuk menyesatkan manusia:
* Menyesatkan aqidah manusia yang benar menjadi buruk
* Memberi manusia angan-angan kosong
* Mengubah ketentuan-ketentuan Allah
Manusia harus belajar dari Al-Quran untuk menghindari langkah-langkah setan dan senantiasa berdo’a untuk memohon perlindungan Allah dari godaan setan dengan keimanan dan ketakwaan.
Manusia diperintahkan untuk menjadikan Allah sebagai wali (pelindungnya)
Merugilah manusia yang mengikuti langkah-langkah setan dan menjadikan setan sebagai wali (pelindungnya)
Manusia dibekali pendengaran, penglihatan, dan akal/hati oleh Allah untuk menuju jalan Allah (Islam).
"… mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda) kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat) Allah. Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." – QS 7:179
"Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?" – QS 25:43
"atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)." – QS 25:44
"Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya, dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya, dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?" – QS 45:23
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya." – QS 17:36
Allah memberikan manusia empat hidayah (tuntunan):
* Insting (hidayatul ilham)
* Indera (hidayatul hawaas)
* Akal (hidayatul aqal)
* Agama (hidayatud diin)
Manusia harus berusaha untuk memperoleh taufik/hidayah dari Allah. Tanpa usaha manusia tidak akan memperoleh taufik/hidayah tersebut.
Iman dan Amal Soleh:
"Sesungguhnya jawaban orang-orang mu’min bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan: "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." – QS 24:51
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan tersebut. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata." – QS 33:36
"Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)." – QS 6:160
"… Dan barangsiapa mengerjakan amal yang soleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rizki di dalamnya tanpa hisab." – QS 40:40
"Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal soleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." – QS 5:69 & QS 2:62
Amal soleh diutamakan yang manfaatnya berlipat ganda seperti membangun mesjid, sekolah, yayasan, dll. Manfaatnya lebih besar daripada amal-amal soleh yang hanya bermanfaat untuk diri sendiri seperti zikir, sholat sunnah, tadarrus, dll.