Wednesday, April 30, 2008

Al Qanun Fit-Tibb: Jadi Rujukan Hingga Abad XX

Ibnu Sina dianggap sebagai bapak kedokteran moderen. Karya-karyanya selalu dibandingkan dengan karya ilmuwan kedokteran lainnya, Galen, dokter kenamaan asal Yunani.

Dunia mengenal Ibnu Sina dengan Avicenna. Ia merupakan tokoh besar dunia yang berkontribusi besar terhadap ilmu kedokteran.

Banyak karya-karya luar biasa yang dibuat ilmuwan kelahiran Afshana, dekat Bukhara, Turkiztan (kini dikenal dengan nama Uzbekistan). Namun, mahakarya yang mengharumkan namanya adalah sebuah buku di bidang kedokteran yang berjudul "Al Qanum Fit-Tibb" atau "Code of Laws in Medicine".

Buku Ibnu Sina ini merupakan salah satu buku teks kedokteran yang paling populer yang pernah ada. Isinya sangat lengkap dan mendetil. Dalam buku ini, Ibnu Sina menuliskan semua dokumen dan referensi ilmu pengetahuan di bidang medis. Banyak pakar menyebut karyanya sangat komprehensif, layaknya buku teks kedokteran moderen.

Dalam bukunya ia mengklasifikasi jenis penyakit, penyebabnya, epidemologi, gejala, dan tanda-tandanya, serta cara mengatasinya. Karena sedemikian terstruktur dan lengkap inilah, tak heran kalau kemudian karyanya tersebar ke berbagai belahan dunia dan dipelajari baik oleh dunia Islam maupun dunia Barat.

Di dunia Barat, karya Ibnu Sina bisa dikenal berkat jasa Gerard dari Cremona yang menerjemahkannya di abad ke-15. Setelah itu, buku ini menjadi buku wajib mahasiswa di bidang kedokteran. Bahkan menurut jurnal UNESCO yang dirilis Oktober 1980, buku ini tetap dipergunakan di Universitas Brussel hingga tahun 1909.

Risalah Al Qanum Fit-Tibb terdiri dari lima buku. Yang pertama berisi pembahasan prinsip kedokteran umum, yang kedua soal materia medica, dan tema buku ketiga soal penyakit yang menimpa anggota tubuh tertentu. Buku keempat membahas penyakit yang tidak spesifik menimpa tubuh (seperti demam), termasuk juga membahas kecelakaan yang menimbulkan trauma antara lain patah tulang. Sementara buku kelimanya membahas soal formula obat-obatan dan bagaimana meraciknya.

Dari lima pembahasan dalam buku ini, Ibnu Sina sangat terobsesi terhadap bukunya yang keempat. Buku ini khusus membahas tentang patah tulang, dan saking terobsesinya, Ibnu Sina memberikan penjelasannya dengan sangat lengkap ke dalam dua buku karyanya.

Buku pertama berjudul "Patah Tulang secara Umum", dan membahas penyebab patah tulang, tipe-tipenya, bentuk, dan metode pengobatan, serta komplikasi patah tulang. Sementara buku kedua berjudul "Patah Tulang Terpisah" yang isinya menjelaskan karakteristik spesial tentang patah tulang pada tulang berbeda.

Dalam buku ini, Ibnu Sina juga menjelaskan faktor apa yang bisa memperlambat penyembuhan patah tulang. Ia menyebutkan faktor-faktornya seperti kurang eratnya pemakaian belat di lokasi tulang yang patah, aktivitas yang berlebihan, kekurangan darah (anemia), dan adanya penyakit dalam tubuh.

Ia juga menjelaskan patah tulang yang dialami anak-anak sembuh lebih cepat daripada yang dialami oleh orang dewasa. Bahkan untuk ini, ia melakukan estimasi masa penyembuhannya. Misalnya, ia menjelaskan masa yang dibutuhkan untuk menyembuhkan patah tulang hidung adalah 10 hari, tulang rusuk 20 hari, dan tulang paha butuh waktu 50 hingga 120 hari.

Dalam risalah keduanya, Ibnu Sina menjelaskan secara detail patang pada anggota tubuh tertentu. Di antaranya adalah patah tulang tengkorak, patah tulang rahang, patah tulang hidung, patah tulang bahu, patah tulang selangka, dan patah tulang dada. Bagian tubuh lain yang dibahas adalah patah tulang rusuk, tulang belakang, lengan atas, dan kaki depan, lengah bawah, pergelangan tangan, jari tangan, pinggul, paha, tempurung lutut, tulang halus, dan patah tulang calcaneus.

Dengan karya-karyanya Ibnu Sina dianggap sebagai bapak kedokteran moderen. Karya-karyanya selalu dibandingkan dengan karya ilmuwan kedokteran lainnya, Galen.

Karena kontribusinya yang luar biasa, banyak negara kemudian merayakan hari jadinya. Bahkan di tahun 1980, UNESCO mengundang seluruh negara untuk memperingati perayaan seribu tahun pasca kelahirannya.
Ilmuwan yang lahir di tahun 980 dan wafat di tahun 1038 ini bukan hanya menguasai ilmu kedokteran saja. Ia juga dikenal sebagai salah satu filsuf terbesar Islam. Di semua bidang, Ibnu Sina menghasilkan 276 karya. Sayangnya hampir semua karyanya musnah kecuali 68 buku yang kini tersimpan di berbagai perpustakaan di Barat.

Karya Ibnu Sina terbagi atas 43 buku kedokteran, 24 buku filsafat, 26 buku fisika, 31 buku teologi, 23 buku psikologi, 15 buku matematika, 22 buku logika, dan 5 buku di bidang interpretasi Alquran. Di luar bidang itu, ia juga banyak menulis buku tentang musik, percintaan, pertapaan, dan juga cerita-cerita.

Ibnu Sina (980-1037)
Nama di Barat : Avicenna
Julukan : Bapak Ilmu Kedokteran moderen
Lahir : Afshana, Turkistan (kini Uzbekistan)
Karya ilmiah : 276 karya di bidang kedokteran, matematika, filsafat, fisika,
psikologi, Alquran.

Dialog Jumat, Republika, 12 Mei 2006

Saturday, April 26, 2008

Buku-Buku Islam

Beberapa buku yang mungkin dapat dijadikan referensi atau bacaan untuk menambah pengetahuan keagamaan. Berikut judul dan gambaran singkat tentang isi pembahasan buku-buku tersebut.


Judul buku: Mukjizat Ilmiah dalam Al Quran
Pengarang: Muhammad Kamil Abdushshamad
Penerjemah: Alimin, Lc, M. Ag & Gha'neim Ihsan, Lc., Uzair Hamdan, Lc.
Penerbit: Akbar Media Eka Saran


Al Quran adalah mukjizat yang abadi, dan diturunkan oleh Allah kepada kaum yang memiliki tingkat intelektualitas yang melebihi umat-umat sebelumnya. Keabadian mukjizat itu nampak jelas dari sifatnya yang lintas waktu, yang menerobos lorong waktu masa silam dan masa depan.

Begitu banyak penemuan baru ilmiah di abad modern ini ternyata sudah ditegaskan oleh Al Quran sejak belasan abad lampau. Dari soal garis dan waktu edar matahari, bulan, bumi, dan planet-planet lainnya, susunan kimia manusia dan batu, gravitasi bumi, siklus hujan, sampai rahasia warna hijau pada daun-daunan.

Itu adalah mukjizat abadi dari kitab suci ini. Dan kemukjizatan itu telah membawa banyak ilmuwan non muslim yang jujur mengucapkan kalimat syahadat, seperti Roget Garaudy dan Jeffrey Lang.


Meski ilmuwan muslim sudah tak terhitung jumlahnya, namun tak banyak yang menekuni soal mukjizat ilmiah Al Quran ini. Penulis buku ini, Muhammad Kamil Abdushshamad, adalah salah satu dari yang sedikit itu. Ia ilmuwan langka di dunia Islam, yang telah meluangkan waktunya bertahun-tahun untuk menyusun mukjizat-mukjizat itu dalam sebuah buku, yaitu buku ini.



Judul buku: Muhammad SAW The Super Leader Super Manager
Pengarang: Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec. (Nio Gwan Chung)
Penerbit: Tazkia Multimedia & ProLM Centre


Belajar kearifan leadership dan manajemen dari suri tauladan terbaik dalam self development, bisnis dan kewirausahaan, kehidupan rumah tangga, dakwah, tatanan sosial dan politik, sistem hukum, pendidikan, dan strategi militer.



Buku yang wajib dimiliki oleh setiap Muslim (terutama) dan Muslimah yang ingin menjadi seorang super leader dalam segala tatanan kehidupan untuk mencapai kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.





Judul buku: Indeks Al Quran
Pengarang: Dr. Azharuddin Sahil (Pakar pengajaran Al Quran)
Penerbit: Mizan Khazanah Ilmu-ilmu Islam



Indeks Al Quran adalah peranti navigasi bagi pencinta Al Quran untuk menelusuri keluasan dan keragaman tema-tema dalam Al Quran. Indeks ini disusun dan dikemas menyerupai Al-Mu'jam Al-Mufahras, sebuah indeks Al Quran terlengkap yang paling banyak dipakai oleh umat Islam di seluruh dunia.


Dengan menampilkan terjemahan Al Quran lengkap dengan nomor surah dan ayat, pembaca yang tidak mengerti bahasa Arab pun dapat dengan mudah mencari ayat-ayat dan kata-kata dalam Al Quran yang dikehendaki.


Disusun untuk menutup kekurangan-kekurangan yang terdapat pada indeks sejenis yang telah ada, indeks ini sangat dibutuhkan oleh para pemikir, cendekiawan, ulama, penulis, pengajar, mubalig, pelajar, dan mahasiswa--pendeknya, siapa saja yang menjadikan Al Quran sebagai referensi kehidupan.


Selamat Membaca!

Sunday, April 20, 2008

Pembahasan 19-Apr-08

Orang-Orang Fasik & Ahli Kitab

QS 5:59
“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, apakah kamu memandang kami salah, hanya lantaran kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan di antara kamu benar-benar orang-orang yang fasik?”

Ahli Kitab tidak senang melihat orang-orang beriman.


Kebencian Ahli Kitab yang fasik sama seperti kebencian iblis kepada Nabi Adam.


Demikian juga dengan orang-orang Islam yang fasik sekarang ini. Mereka benci kepada orang-orang Islam yang benar-benar beriman dan menjalankan hukum-hukum Allah.


Ahli Kitab dan orang-orang fasik memiliki sifat-sifat yang sama yaitu mereka selalu menentang kebenaran.

QS 57:16 “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”

GAI adalah gerakan Ahmadiah yang berasal dari Lahore. Ajaran-ajaran mereka sejalan dengan Al Quran dan Sunnah.


Namun JAI adalah gerakan Ahmadiah yang berasal dari Qodyan. Ajaran ini mengakui adanya nabi setelah Nabi Muhammad, yaitu Riza Ghulam Ahmad. Ajaran-ajaran JAI sangat menyimpang dan bertentangan dengan Al Quran dan Sunnah.

QS 17:36 “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu diminta pertanggung jawabannya.”

Ketika kita mempelajari agama, kita wajib menggunakan akal dan pikiran, serta kita wajib bersikap kritis untuk bertanya dasar dari suatu hukum apakah sudah sesuai dengan ayat-ayat Al Quran dan Sunnah Nabi.


Islam sendiri adalah wahyu-wahyu dari Allah yang terangkum dalam Al Quran. Dengan berakhirnya penurunan wahyu (yaitu dengan diturunkannya ayat terakhir QS 5:3 yang terjadi pada tahun ke-10 H, maka sempurnalah agama Islam.


Umat Islam tidak boleh menambah-nambahkan hukum baru dari apa yang telah diterangkan dengan jelas di dalam Al Quran.

QS 33:40 “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

30 tahun setelah Rasulullah wafat, banyak bermunculan faham-faham dan ajaran-ajaran baru yang mengusung Islam. Faham-faham tersebut biasanya berawal dari tujuan politik semata dan kebanyakan dari faham-faham dan ajaran-ajaran tersebut dibelakangi oleh orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi sangan membenci Islam karena mereka dendam atas pengusiran oleh Rasulullah atas mereka dari daerah-daerah kekuasaan Islam.


Umat Islam bertanggung jawab untuk memberikan nasihat atau peringatan kepada sesama untuk kembali ke Al Quran dan Sunnah. Namun, masing-masing manusia bertanggung jawab atas pilihan dan diri mereka sendiri.


Di akhirat, orang-orang yang menyesatkan orang lain akan berlepas diri dari para pengikutnya, dan para pengikutnya pun akan menyesali kesesatan mereka itu.

QS 2:166 “(yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.”

QS 2:167 “Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: “Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan ke luar dari api neraka.”

Panggilan yang diperintahkan bagi umat Islam kepada Nabi Muhammad adalah Rasulullah. Allah melarang umat Islam memanggil Rasul dengan panggilan nama seperti panggilan kepada orang lain.


Sejak diturunkannya ayat QS 24:63 di bawah ini, maka umat Islam dilarang memanggil nama kepada Nabi melainkan dengan sebutan Rasulullah.


Tidak ada panggilan kepada Rasul yang lebih baik selain Rasulullah. Kita tidak boleh memanggil Rasul dengan sebutan seperti Baginda Rasul, Kanjeng Nabi, Ya Mustafa, dll.

QS 24:63 “Janganlah kamu jadikan panggilah Rasul di antara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada sebahagian (yang lain). Sesungguhnya Allah telah mengetahui orang-orang yang berangsur-angsur pergi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.”

Tentang Kesenian
Di Arab, Qoshidah adalah sebuah perlombaan untuk menyusun kata-kata sebagai sebuah pantun. Qoshidah tidak diiringi oleh musik. Sementara pengertian Qoshidah di Indonesia adalah lagu-lagu yang diiringi musik.


Di Arab, Nasyid adalah lagu-lagu perjuangan yang bertujuan untuk membangkitkan semangat nasionalisme rakyat kepada negaranya. Nasyid tidak ada hubungan sama sekali dengan hal-hal yang berkaitan dengan agama. Nasyid lebih banyak berkaitan dengan rasa nasionalisme.


Qoshidah, syair dan sajak merupakan kebudayaan bangsa Arab dan sudah ada jauh sebelum datangnya Islam.
Musik dan alat-alat instrument seperti suling dan gambus adalah pengaruh dari Eropa atau Barat.


Alat musik asli bangsa Arab sendiri adalah Dufuf, yaitu semacam rebana besar dan sudah ada sebelum datangnya Islam.


Oleh karena itu kita harus dapat memisahkan antara kesenian dan agama Islam karena tidak semua yang berbau Arab itu sesuai dengan ajaran Islam.

Tentang Gelar Habib & Syeik
Gelar Habib berasal dari Yaman, yaitu gelar yang diberikan bagi orang-orang yang dihormati dan dicintai oleh rakyat/penduduk. Tidak ada kaitannya dengan agama Islam.


Sementara gelar Syeik berasal dari Arab, yaitu gelar yang diberikan bagi para ulama-ulama agama yang benar-benar dianggap memiliki ilmu yang bagus tentang agama Islam. Gelar Syeik hanya diberikan oleh ulama-ulama agama saja.

Tentang Perpecahan Umat Islam
Perpecahan umat Islam sudah terjadi sejak tahun ke-14 H yaitu pada masa Khalifah Ali bin Abu Thalib, dan perpecahan tersebut masih berlangsung hingga saat ini.


Rasul juga telah mengingatkan umat Islam tentang perpecahan ini karena pada masa itu bangsa Yahudi dan Nasrani pun telah terpecah menjadi 72 golongan.


Dalam hadistnya Rasul mengatakan bahwa umat Islam pun akan terpecah menjadi 73 golongan seperti halnya Yahudi dan Nasrani jika mereka berperilaku seperti Yahudi dan Nasrani. Dan dari ke-73 golongan tersebut, 1 golongan adalah golongan yang selamat, yaitu golongan yang tetap istikomah dalam menjalankan hukum-hukum Islam sesuai Al Quran dan Sunnah. Dan golongan ini nantinya akan terlihat sebagai golongan yang aneh karena ia berbeda dengan golongan kebanyakan.


Tentang perpecahan dan golongan-golongan ini, dapat dibaca pada buku “Golongan yang Selamat”.

Sunday, April 13, 2008

Arisan Terakhir & Kursus Masak Dim Sum Halal

Minggu ini adalah arisan terakhir KPSS Al-Azhar. Arisan diadakan di rumah Mbak Yati di daerah Duren Sawit. Selain arisan, dengan berbaik hati Mbak Yati juga memberikan kursus cara membuat Dim Sum Halal. Ilmu yang didapatkan Mbak Yati dari hasil kursus di Natural Cooking Class.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan Mbak Yati ya…, dan agar ilmunya semakin bertambah lagi. Amin…

Berikut hasil jepretan amatir saat praktek membuat Dim Sum:





















Pembahasan 12-Apr-08

Orang-Orang yang Mempermainkan Agama

QS 5:57
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman."

Orang-orang Yahudi dan Nasrani sengaja mempermainkan agama Islam agar orang-orang yang telah beriman kembali kepada kekafiran.

Orang-orang Yahudi dan Nasrasi berpura-pura menjadi Islam untuk kemudian kembali ingkar (kafir), seperti tertera pada QS 3:72 berikut.

QS 3:72 "Segolongan (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya): "Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang, dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mu’min) kembali (kepada kekafiran)."

Wali umat Islam adalah para pemimpin yang dapat membela agama Islam dan menjalankan ajaran-ajaran Islam dan berpegang teguh kepada Al-Quran dan Sunnah.

Dalam sebuah negara, keadaan rakyatnya kembali kepada para pemimpinnya. Jika para pemimpinnya beriman, maka rakyatnya pun akan mengikuti.

Di Indonesia sendiri, agama Islam masih hanya sebagai simbol saja. Agama Islam tidak dijalankan sungguh-sungguh oleh para pemimpin dan rakyat Indonesia.

Tentang Bacaan Sebelum Tidur
HR Bukhari, surat Al Quran yang dibaca Rasulullah sebelum tidur:
QS 17 (Al Israa’ – 111 ayat) & 39 (Az Zumar – 75 ayat)

Doa sebelum tidur:
Ayat Kursi
Al Alaq
Al Falaq
An Naas
2 ayat terakhir Al Baqarah

Tentang Sholat
Sholat adalah inti hidup dan tiang agama. Maka bagi siapa yang meninggalkan sholat maka ia telah meninggalkan inti dari kehidupannya dan merusak tiang agama.

Kehancuran umat-umat terdahulu dikarenakan mereka meninggalkan sholat (dalam QS 19:59)

QS 19:59 "Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan."

Sholat juga merupakan sebuah perjanjian dengan Nabi. Jika orang meninggalkan sholat, maka batallah perjanjian tersebut karena ia telah mengingkari perjanjian tersebut.

Bagi orang-orang yang meninggalkan sholat, mereka akan dimasukkan ke dalam neraka Saqar (seburuk-buruk tempat) yang merupakan suatu bencana yang sangat besar (QS 74:42 – 43)

QS 74:42-43 "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat,"

Dalam Al Quran, ada 10 ayat yang menyebutkan perintah untuk sholat, yaitu:
QS 29:45, QS 2:43, 83, 110, 177, QS 3:53, QS 19:31

Sementara kata-kata ‘sholat’ sendiri ada 100 kali disebutkan dalam Al Quran.

Sebagai orang beriman, kita tidak boleh menganggap sholat sebagai suatu beban yang dengan terpaksa harus kita lalukan.

Sholat adalah suatu sarana bagi manusia untuk dapat bermunajat (berkomunikasi) kepada Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW ketika ditanya Aisyah RA mengapa Rasul sholat hingga kakinya bengkak dan bahwa Rasul telah diampuni segala dosa-dosanya, maka Rasul menjawab bahwa Rasul sholat sebagai rasa bersyukur kepada Allah SWT.

Pahala sholat di Masjidil Haram adalah 100,000 kali lipat dibandingkan dengan di mesjid-mesjid lain. Sedangkan sholat di Masji Nabawi, pahalanya 1000 kali lipat dibandingkan dengan mesjid-mesjid lain. Dan di Masjidil Aqsho, pahalanya 500 kali lebih banyak).

Doa Dalam Sujud
Doa dalam sujud tidak harus dilakukan hanya pada sujud terakhir saja. Tetapi bisa dilakukan di sujud-sujud lainnya. Dan jangan sampai salah satu sujud dalam sholat menjadi jauh berbeda dengan sujud-sujud lainnya (seperti sujud terakhir menjadi jauh lebih lama dibandingkan dengan sujud-sujud lainnya).

Rakaat Sholat Sebelum Isra’ & Mi’raj
Sebelum peristiwa Isra’ & Mi’raj, Rasul melakukan sholat malam saja, yaitu 2 rakaat dan tanpa adanya batas berapa kali harus dilakukan dalam satu hari (QS 73:1-6).

QS 73:1-6 "Hai orang-orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya), (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan."

Demikian juga pendeta Nasrani yang beriman, Warakah bin Naufal, juga mengerjakan sholat 2 rakaat di malam hari.

Setelah peristiwa Isra’ & Mi’raj, Rasul sholat seperti sholat kita saat ini.

Sholat Tahajjud
Tahajjud (hajjada) dalam bahasa Arab berarti ‘bangun malam’

QS 17:79 "Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajjud lah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji."

Tidak ada ketaatan dalam hal kemunkaran (kemaksiatan).

Thursday, April 3, 2008

Pandangan Sesat Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, Profesor di UIN Jakarta

Pandangan sesat Prof. Dr. Siti Musdah Mulia, seorang guru besar dari UIN Jakarta yang dimuat di harian The Jakarta Post (Jumat, 28-Mar-08). Dia mengaku sebagai seorang "muslimah", tapi pandangannya sungguh menyesatkan umat. Dan sudah barang tentu Amerika pun mendukung pernyataan ini, bahkan memberikan penghargaan kepada si profesor 'munafik' tersebut sebagai "International Women of Courage" versi Menteri Luar Negeri Condoleezza Rice.

Artikel lengkap, silahkan klik link berikut:

http://www.gaulislam.com/prof-uin-jakarta-halalkan-homoseksual/

Semoga Allah SWT memberikan kesabaran dan keteguhan hati bagi seluruh umat Islam untuk terus berjuang membela agama Allah. Allah Maha Mengetahui dan Maha Kuasa terhadap segala sesuatu. Allah SWT pasti akan mengalahkan musuh-musuh Islam.

Baca dan renungkan apa yang dapat kita perbuat untuk membela agama Allah di muka bumi ini.