Sunday, June 29, 2008

Pembahasan 28-Juni-08

Bab Jenazah (lanjutan)

Hadist #604: Setelah mayyit dikuburkan, maka bacakanlah doa untuk memintakan kepada Allah SWT ampunan dan ketetapan hati agar orang yang meninggal tersebut dapat menjawab pertanyaan di dalam kubur.

• Setelah mayyit dikuburkan akan datang 2 malaikat (bernama Malak) yang akan mendudukkan mayyit tersebut untuk ditanyakan apakah ia kenal dengan Muhammad.
• Doa tersebut agar mayyit tsb dapat menjawab pertanyaan ini.

Hadist #605: Hadist ini berstatus muaqaf (karena perkataannya bukan dari Nabi tetapi dari sahabat), dan jika dilihat dari matan (isi) nya, hadist ini berkategori dhaif (palsu).

• Karena hadist ini lemah, maka jika dikerjakan maka termasuk dalam bid’ah
• Orang yang sudah meninggal terputus amalannya dan urusannya di dunia.
• Yang benar adalah agar mengajarkan kalimat Tauhid kepada orang yang sedang sakaratul maut, dan Nabi memang memerintahkan kita untuk berbuat demikian.
• Orang yang sedang sakaratul maut, jika dalam hidupnya ia beriman kepada Allah, maka ia akan tersambung jika diajarkan kalimat Tauhid karena ia sudah terbiasa dengan kalimat tersebut.
• Namun jika dalam hidupnya ia berlaku syirik, maka ia akan kesulitan mengucapkan kalimat Tauhid.

Kalimat Tauhid adalah ucapan yang diucapkan para nabi sejak Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW.

• Dosa yang paling besar dan berat adalah syirik.

QS 4:48 “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain itu (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”

QS 4:116 “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.”

• Ketika berdoa kepada Allah SWT, kita jangan sampai berwasilah atau tawasul atau memakai perantara agar doa kita terkabul. Kita berdoa dan memohon kepada Allah secara langsung.

QS 2:186 “Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

• Keimanan kita harus benar-benar bersih, jangan sampai ada sedikit pun titik kesyirikan.
• Agar doa-doa kita dikabulkan oleh Allah, hanya dua syaratnya, yaitu:
1) Beriman kepada Allah dengan sebenar-benarnya
2) Beramal soleh (memenuhi perintahNya dan menjauhi laranganNya)

• Ketika berdoa dalam sujud, agar jangan dilakukan hanya pada sujud terakhir saja, tetapi dapat dilakukan di sujud manapun dalam sholat wajib. Jangan kita sengaja memilih sujud terakhir ketika berdoa.
• Setelah sholat wajib merupakan waktu utama untuk berdoa.

Hadist #607: Nabi kembali membolehkan umat Islam untuk berjiarah kubur.
• Di awal Islam, Nabi pernah melarang umat Islam untuk berjiarah kubur karena khawatir mereka akan kembali melakukan syirik dikarenakan keimanan mereka yang belum kuat.
• Setelah Islam kuat, Nabi kembali membolehkan umat Islam berjiarah kubur untuk mengingatkan mereka akan kematian.
• Jiazah kubur artinya mendoakan saja. Tidak ada bacaan-bacaan Al Quran dan tabur bunga karena tabur bunga adalah kebiasaan orang-orang Nasrani, dan Nabi tidak pernah mencotohkannya.
• Yang dibutuhkan oleh ahli kubur adalah doa dari orang-orang yang masih hidup oleh karena itu Nabi mencontohkan agar ketika berjiarah kita berdoa.
• Jiarah kubur juga tidak ditentukan waktunya. Jiarah kubur bisa dilakukan kapan saja (tidak harus sebelum puasa atau setelah lebaran).

Hadist #609: Rasulullah melaknat wanita yang jiarah kubur.
• Larangan dalam hadist ini diberlakukan sebelum Nabi memperbolehkan umat Islam jiarah kubur.
• Namun setelah jiarah kubur diperbolehkan, hadist ini tidak berlaku lagi.
• Oleh karena itu jiarah kubur dapat dan boleh dilakukan oleh siapa saja (laki-laki atau wanita).
• Tujuan orang yang telah meninggal agar dikuburkan adalah:
1) agar jasadnya tidak dimakan binatang
2) agar tidak tercium baunya

QS 31:34 “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat, dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tidak seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Hadist #610: Rasulullah melaknat perempuan yang meratap
• Meratap adalah menangis sambil menyebut-nyebut kebaikan orang yang telah meninggal.
• Boleh menangis karena sedih ditinggalkan oleh orang yang meninggal. Rasulullah pun menangis ketika salah satu anaknya meninggal.
• Yang dilarang adalah meratap.
• Jika ada orang yang meratap, kita harus menasehatinya agar berhenti.

Hadist #611: Rasulullah telah mengambil perjanjian dengan perempuan untuk tidak meratap.
• Kita tidak perlu meratapi kematian seseorang karena semua yang berjiwa pasti akan mati.

Ayat-ayat tentang kematian:
QS 3:185 “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”

QS 4:78 “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”. Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?”

QS 21:35 “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan.”

QS 29:57 “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.”

Takzia = menggembirakan orang/keluarga yang ditinggal mati.
• Takzia hanya sampai dengan 3 hari saja setelah kematian seseorang.

Doa yang dapat kita panjatkan untuk orang-orang yang meninggal dunia:
QS 59:10 “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”

• Dalam beribadah kita harus menggunakan Iman, bukan Akal.
• Kita harus mengikuti apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulullah.

Hadist #612: Hadist ini bertentangan dengan Al Quran, oleh karena itu hadist ini tidak shah walaupun riwayatnya shah.

• Bagi orang yang meratap ia akan menanggung dosanya sendiri.
• Sementara itu mayyit yang diratapi tidak menanggung dosa orang yang meratap tersebut.
• Kita diwajibkan untuk menyegerakan untuk mengurus/menguburkan jenazah karena bagi orang yang telah meninggal, dunia ini sudah bukan alamnya lagi. Hanya hewan yang dapat mengetahui betapa inginnya orang yang sudah meninggal agar segera dikuburkan.

Manusia mengalami 5 alam, yaitu:
1) Alam ruh
2) Alam rahim
3) Alam dunia --> sebagai tempat manusia diuji keimanannya
4) Alam kubur/barzah
5) Alam akhirat (surga/neraka)

Hadist #614: Nabi menangis ketika anak perempuannya (Zainab) meninggal dunia.
• Anak Nabi yang masih hidup ketika Nabi telah meninggal adalah Fathimah.

Hadist #615: Boleh menguburkan mayyit di malam hari.
• Larangan dalam hadist ini karena pada zaman Nabi tidak ada penerangan yang memadai dan ongkos yang terlalu tinggi untuk melakukan penguburan di malam hari.

Hadist #616: Jika ada yang meninggal, tetangga/saudara/teman yang harus menyiapkan makanan dan membantu keluarga yang tertimpa kemalangan tersebut.
• Kita diperintahkan untuk membantu keluarga yang meninggal seperti menyiapkan makanan dan minuman, serta membantu kebutuhan-kebutuhan lainnya.
• Mengirimkan rangkaian bunga ketika seseorang meninggal dunia adalah mubazir dan tidak pernah dicontohkan oleh Nabi. Kebiasaan ini adalah kebiasaan orang-orang di luar Islam. Jadi kita tidak boleh melakukannya.
• Nabi mencontohkan untuk bertakzia ketika seseorang meninggal dan membantunya, menyolatkan serta mengurusi jenazahnya dan mendoakannya.

Hadist #617: Doa ketika berjiarah kubur.

Monday, June 23, 2008

Pembahasan 21-Juni-2008

Orang-Orang Yahudi

QS 5:66
“Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil, dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.”

- Di dalam Taurat, jika manusia melakukan taubat maka mereka harus mengikutinya dengan membunuh diri. Dan inilah yang diperintahkan Allah SWT di dalam Taurat. (QS 2:54)

QS 2:54 “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya; “Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu, dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

- Di dalam Taurat dan Injil telah tertulis berita tentang Nabi Muhammad SAW. Dan bagi sebagian Ahli Kitab yang percaya kepada berita tersebut, mereka adalah termasuk orang-orang yang beriman.

QS 7:157 “(Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf, dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar, dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik, dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk, dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang (terang yang diturunkan kepadanya (Al-Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

- Taubat yang benar adalah taubat yang diiringi dengan amal soleh.

QS 25:71 “Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal soleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.”

- Nabi Muhammad SAW tidak menyolatkan orang yang meninggal karena bunuh diri.

- Dengan bertaubat semoga Allah menghapuskan segala dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan manusia.

QS 66:8 “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu, dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami, dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

- Allah akan memberikan keberkahan bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa

QS 7:96 “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

- Doa memohon rahmat dan ampunan dari Allah SWT

QS 33:109 “Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hambaKu berdoa (di dunia): “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami, dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi Rahmat Yang Paling Baik.”

- Utusan Allah yang pertama kali mengajak manusia untuk menyembah Allah SWT adalah Nabi Nuh AS.

- Nabi Nuh AS berdakwah kepada kaumnya selama 950 tahun lamanya.

QS 29:14 “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.”

- Sangat sulit bagi Nabi Nuh AS untuk berdakwah kepada umatnya karena umatnya masih menyembah banyak tuhan (yaitu berhala-berhala).

- Manusia biasanya kembali ingkar kepada Allah SWT setelah nabinya wafat. Lalu Allah SWT mengazab mereka, dan kembali mengutus Nabi lain setelahnya hingga Nabi Muhammad SAW.

- Nabi ‘Isa AS diberi gelar Al Masih yang diartikan oleh orang-orang Nasrani sebagai Penghapus Dosa-Dosa (berasal dari kata ‘masaha’ yang artinya menghapus). Namun Al Masih sendiri berarti orang yang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan orang yang didekatkan kepada Allah (QS 3:45)

QS 3:45 “(Ingatlah) ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari padaNya, namanya Al Masih ‘Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).”

- Nabi ‘Isa AS diselamatkan oleh Allah pada hari kelahirannya, wafatnya dan kebangkitannya lagi.

QS 19:33 “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

- Nabi ‘Isa AS akan dibangkitkan kembali 40 tahun sebelum hari kiamat (HR Bukhari Muslim). Pada saat itu umat Islam sudah tidak ada lagi di dunia. Nabi ‘Isa AS akan datang sebagai seorang Mahdi (penuntun) yang bertugas menuntun umat manusia agar kembali ke agama Islam/ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam QS 59:18, tugas manusia yang harus diperjuangkan selama hidup di dunia adalah:
1) Beriman kepada Allah
2) Bertakwa kepada Allah
3) Mengadakan introspeksi diri tentang amal soleh yang sudah kita kerjakan

QS 59:18 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

- Kita harus bertakwa dengan sebenar-benarnya kepada Allah dan jangan sampai kita meninggal kecuali dalam keadaan beragama Islam.

QS 3:102 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepadaNya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”

- Allah SWT mengambil Perjanjian yang Kuat (mitsaqon qholidah) hanya dalam 2 perkara, yaitu:
1) Perjanjian dengan para Nabi; dan
2) Perjanjian antara suami dan istri

QS 4:21 “Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-istri. Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.”

QS 2:64 “Kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmatNya atasmu, niscaya kamu tergolong orang-orang yang rugi.”

QS 2:83 “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah sholat, dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.”

QS 2:84 “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampong halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya.”

- Bangsa Israil selalu melanggar semua perjanjian yang kuat dengan Allah SWT, maka datanglah azab Allah kepada bangsa Israil.

- Bangsa Israil terbagi menjadi 12 suku, dan mereka selalu berselisih dan saling membunuh di antara mereka.

- Bangsa Israil terbagi menjadi 2, yaitu:
1) Israil Palestine keturunan Arab yang berasal dari keturunan sahabat-sahabat Nabi
2) Israil Eropa yang dibawa oleh Romawi ke Eropa sebagai budak (Bangsa Romawi pernah menjajah Israil)

- Perjanjian Zion adalah perjanjian bangsa Israil untuk memperbudak seluruh manusia di luar bangsa Yahudi. Perjanjian ini juga disebut dengan Gerakan Zionisme.

- Allah mempergilirkan kejayaan dan kehancuran kepada manusia

QS 3:140 “…Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir), dan supaya sebagian kamu dijadikanNya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.”

- Di antara Ahli Kitab ada juga orang-orang yang beriman kepada Allah.

QS 3:113 “Mereka itu tidak sama; di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang).”

QS 3:114 “Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegak dari yang munkar, dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang soleh.”

- Terdapat tanda kenabian di belakan Nabi Muhammad SAW yang hanya dapat dilihat oleh para Ahli Kitab karena tanda kenabian tersebut telah dijelaskan dalam Taurat.

- Warakah bin Naufal (paman Siti Khadijah) adalah orang pertama yang menyatakan kenabian Nabi Muhammad SAW, setelah diceritakan tentang bagaimana Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu di Gua Hira’. Orang kedua adalah Siti Khadijah.

QS 3:61 “Siapa yang membantahmu tentang kisah ‘Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya); “Marilah kita memanggil anak-anak kami, dan anak-anak kamu, istri-istri kami, dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la’nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.”

- Mubahalah adalah masing-masing pihak di antara orang-orang yang berbeda pendapat berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh, agar Allah menjatuhkan laknat kepada pihak yang berdusta. Nabi mengajak utusan Nasrani, Narjan, bermubahalah tetapi mereka tidak berani dan ini menjadi bukti kenabian Nabi Muhammad SAW.

Tentang Tauhid
1) Tauhid Rububiyah (percaya bahwa Allah adalah yang Menciptakan – Rab)
2) Tauhid Uluhiyah (percaya bahwa Allah memiliki sifat-sifat ketuhanan – Asmaul Husna)

- Memohon perlindungan kepada Allah SWT sebelum membaca Al Quran:

QS 16:98 “Apabila kamu membaca Al Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.”

Saturday, June 14, 2008

Pembahasan 14-Juni-08

Iman & Takwa

QS 5:65
“Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah kami masukkan mereka ke dalam surga-surga yang penuh kenikmatan.”

* Jika kita sudah beriman kepada Allah, maka kita harus mau diatur oleh Allah, dan kita harus mempercayai dan menyerahkan seluruh kehidupan kita hanya kepada Allah.

QS 8:24 “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.”

QS 3:103 “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”

* Sebelum masuk Islam, orang-orang musyrik dan kafir Mekkah terpecah belah menjadi kelompok-kelompok dan suku-suku. Namun setelah mereka masuk Islam dan beriman, maka mereka bersatu dalam agama Allah.

QS 4:59 “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

* Ulil amr adalah penguasa/pimpinan yang mengurus urusan dunia, seperti pemerintah, pemimpin negara, dll. Sementara itu untuk urusan agama, umat Islam harus tetap taat kepada Allah sebagai sumber hukum, dan Rasulullah sebagai pelaksana agama Islam.

* Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab, sudah berdiri Baitul Maal (Rumah Uang) yang berfungsi sebagai Bank Sentral untuk membiayai kebutuhan umat seperti gaji pegawai pemerintah, kesejahteraan sosial, dan pembiayaan untuk perang (jika dibutuhkan).

* Pada masa itu, umat Islam telah menyiapkan seluruh kekuatannya baik dalam hal ekonomi, sosial, politik maupun perang.

* Pada zaman Khalifah Ustman bin Affan, sudah berdiri angkatan laut.

Ciri khas orang-orang beriman adalah seperti dijelaskan dalam QS 8:2 & 3, yaitu orang-orang yang:
1) Apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka
2) Apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka
3) Mendirikan shalat
4) Menafkahkan sebagian dari rezki diberikan Allah

--> Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya dan mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Allah dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia (QS 8:4)

Sementara itu ciri-ciri orang Mukmin seperti terdapat dalam QS 49:10, yaitu:
1) Beriman kepada Allah dan Rasulullah
2) Tidak ragu-ragu dengan keimanan mereka
3) Berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah

--> Mereka adalah orang-orang yang benar.

Keimanan yang dibarengi dengan ketakwaan akan berbuah surga.

Orang yang bertakwa selalu berhati-hati dalam berbuat sesuatu.

Iman -->Taqwa --> Murshyid --> Mukhsin = orang-orang yang selalu berbuat ikhsan

Ikhsan = perbuatan-perbuatan baik sebagai akibat dari ketakwaan.

* Dunia ini akan terpelihara dengan baik jika seluruh manusia bersifat mukhsin dan berbuat ikhsan.
Dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan orang-orang yang sebelumnya kafir & musyrik akan dihapuskan semuanya oleh Allah pada saat ia berikrar untuk beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

QS 2:159 “Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati.”

QS 2:160 “kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”

* Dengan menyembunyikan kebenaran, maka manusia telah menyebarkan kemaksiatan kepada seluruh manusia yang mengakibatkan terjadinya kerusakan di muka bumi. Hanya dengan bertaubat, islah (mengadakan kebaikan), dan menjelaskan kesalahannya dan menerangkan kebenaran saja Allah akan mengampuni dan menerima taubatnya.