Sunday, September 14, 2008

Pembahasan 14-Sept-08

Laknat Allah terhadap Orang-Orang Yahudi

QS 5:78
“Telah dilaknati orang-orang kafir dan Bani Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa putra Maryam. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.”

* Allah SWT melaknati orang-orang kafir dari Bani Israil melalui ayat-ayat dalam Taurat dan Injil.

QS 2:109 “Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

* Allah melaknat orang-orang yang menyembunyikan ayat-ayat Allah dan terhadap orang-orang kafir.
Bani Israil adalah umat yang paling membangkang dan tidak pernah bersyukur. Oleh sebab itu Allah melaknati mereka.

QS 17:4 “Dan telah Kami tetapkan kepada Bani Israil dalam Kitab itu; “Sesungguhnya kamu akan membuata kerusakan di muka bumi ini dua kali, dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.”

QS17:5 “Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampong-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana.”

* Dalam kedua ayat tersebut, Allah telah menetapkan laknatnya kepada Bani Israil atas kesombongan mereka, dan mereka pun mendapatkan kehancuran.

QS 33:66 “Pada hari ketika muka mereka dibolak balikkan dalam neraka, mereka berkata: “Alangkah baiknya andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul.”

QS 33:67 “Dan mereka berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).”
QS 33:68 “Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar.”

* Keadaan orang-orang kafir di akhirat nanti ketika mereka menyesali perbuatan mereka sewaktu di dunia karena mengikuti kesesatan para pemimpinnya.

* Mereka pun memohon agar Allah dapat mengazab dan mengutuk para pemimpin yang telah menyesatkan mereka dua kali lipat.

QS 47:33 “Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu.”

* Jangan menggugurkan amalan-amalah kita dengan melakukan perbuatan-perbuatan syirik.

* Nabi pernah bersabda bahwa umat yang paling sempurna keimanannya adalah umat setelah zaman sahabat, yaitu umat yang beriman kepada Nabi padahal mereka tidak pernah bertemu Nabi. Dan mereka beriman kepada Al Quran padahal mereka tidak tahu sebab-sebab diturunkannya ayat-ayat Al Quran.

QS 59:10 “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”

* Doa dalam ayat ini dapat digunakan untuk mendoakan orang-orang muslim yang sudah meninggal dunia secara umum.

* Selain itu, kita juga bisa mendoakan orang-orang muslim yang sudah meninggal dengan berziarah dan doanya juga secara umum saja (lihat hadist 617 BM).

QS 5:79
“Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.”

* Di antara orang-orang kafir Bani Israil, mereka tidak ada yang saling melarang perbuatan-perbuatan munkar di antara mereka.

* Hal ini sangat bertentangan dengan umat Islam yang diperintahkan Allah untuk senantiasa berbuat baik dan mencegah kemunkaran.

*Akan lebih sulit mencegak kemunkaran terhadap hal-hal yang sudah dianggap baik oleh masyarakat, walaupun sebenarnya amalan tersebut adalah salah atau tidak ada dalilnya, seperti amalan-amalah dan ibadah-ibadah bid’ah.

* Kemunkaran yang tidak dicegah dan dibiarkan saja akan menjadi sebuah kebiasaan di masyarakat.

QS 3:104 “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

* Jika kita membiarkan kemunkaran terus terjadi/berlangsung maka murka, laknat dan azab Allah akan datang.

QS 5:80
“Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan.”


* Orang-orang musyrik dan musuh-musuh Islam saling bantu membantu untuk menghancurkan Islam.

QS 2:120 “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar). Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.”

QS 2:105 “Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. Dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar.”

* Musuh-musuh Islam akan terus berupaya untuk menghancurkan Islam hingga umat Islam mengikuti agama mereka.

Monday, September 8, 2008

Pembahasan 6-Sept-08

Menyembah kepada Selain Allah

QS 5:76
“Katakanlah: “Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?” Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

- 300 tahun setelah diangkatnya Nabi ‘Isa AS, Ahli Kitab berubah dalam beribadah. Mereka tidak lagi murni menyembah hanya kepada Allah, tetapi mereka menganut prinsip yang disebut Trinitas.


- Pada masa itu, para pendeta tunduk kepada para penguasa karena mereka dibayar.


- Dalam syait-syair salawat (seperti salawat Badar dan Nawiyah) terdapat banyak kemusyrikan karena di dalamnya Nabi telah dijadikan perantara kepada Allah (seperti halnya umat Nasrani yang menjadikan Nabi ‘Isa sebagai perantara).


- Dalam QS 1:5 Allah telah memerintahkan manusia untuk berdoa dan memohon pertolongan hanya kepada Allah SWT secara langsung tanpa perantara.

QS 16:51 “Allah berfirman: “Janganlah kamu menyembah dua tahun; sesungguhnya Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut.”

- Dalam ayat tersebut Allah berfirman secara langsung.

QS 16:49 “Dan hanya kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.”

QS 3:83 “Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa, dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan.”

QS 7:179 “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telingan (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”

QS 21:30 “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu? Kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”

- Allah sengaja memisahkan langit dan bumi untuk manusia yang bertugas sebagai khalifah (wakil) Allah di bumi yang harus tunduk dengan aturan-aturan yang dibuat oleh Allah.

QS 2:30 “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Menurut sunatullah, seorang manusia yang menjadi khalifah maka otomatis ia akan taat kepada perintah/aturan Allah.
Fitrah manusia adalah menentang dan melampaui batas karena manusia melihat dirinya sudah serba cukup (QS 96:6-7). Oleh karena itu banyak terjadi kerusakan di muka bumi.
Setelah zaman Nabi Idrus atau pada zaman Nabi Nuh, manusia kembali menjadi manusia yang sebenarnya dengan sifat aslinya (yaitu sebagai seorang pembangkang dan melampaui batas). Manusia sudah tidak lagi sebagai khalifah.

QS 96:6-7 “Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup.”

QS 71:23 “Dan mereka berkata: “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu, dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa’, yaghuts, ya’uq dan nasr.”

Wadd, suwaa’, ya’uq dan nasr adalah sembahan-sembahan umat Nabi Nuh yang nama-namanya diambil dari nama-nama orang-orang sholeh akibat dari pengkultusan. Oleh sebab itu, Islam melarang pengkultusan kepada seseorang ulama pun.

QS 29:14 “Dan sesungguhnya kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.”

QS 29:15 “Maka kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia.”

Nabi-nabi yang berbangsa Arab adalah: Nuh, Soleh, Syuaib, Hud dan Muhammad. Mereka semuanya berbahasa Arab.
Nabi-nabi yang berbangsa Ibrani adalah: Ibrahim, Ismail, ‘Isa, Daud, Musa, Ya’kub, Ishak, Yusuf, Yunus. Mereka semuanya berbahasa Ibrani.
Ahli Kitab adalah keturunan Bani Israil yang diberi banyak kitab yaitu: Taurat, Zabur dan Injil.
Kebanyakan dari umat-umat para nabi tidak beriman.

QS 64:2 “Dia-lah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang beriman. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

Kebanyakan manusia adalah kafir.
Iblis juga telah bersumpah bahwa mereka akan menyesatkan manusia kecuali hamba-hamba Allah yang ikhlas dan terpilih.
Allah memerintahkan manusia untuk menjadikan iblis sebagai musuh, tetapi kebanyakan manusia menjadikan iblis sebagai teman dekat sehingga banyak manusia yang tersesat.
Iblis menyesatkan manusia melalui ulama-ulama yaitu dengan menciptakan ibadah-ibadah tambahan atau bid’ah.

QS 7:172 “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).”

Jiwa atau ruh manusia telah mengambil kesaksian kepada Allah tentang ke-Esa-annya.

QS 5:77
“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad), dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.”

Jika kita menetapkan hukum yang berdasarkan Al Quran dan Sunnah, maka menjalankan hukum tersebut sudah termasuk ibadah.
Dalam ayat di atas, orang-orang Nasrani telah berlebihan dan melampaui batas dalam menghormati Nabi ‘Isa dan Maryam (ibunya) yang dianggap sebagai Tuhan. Dan hal ini telah menyimpang jauh dari agama Nabi ‘Isa yang sebenarnya, yaitu Islam.
Hukum-hukum seperti sholat, puasa, zakat, dll yang terdapat di dalam Taurat, Zabur, dan Injil sama dengan apa yang tertera dalam Al Quran. Namun orang-orang Nasrani akhirnya mengubah-ubahnya sehingga banyak ajaran/hukum yang menyimpang.

QS 3:43 “Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.”

Maryam pun sudah melaksanakan sholat berjamaah ketia itu berdasarkan perintah-Nya.
Rasulullah SAW meninggalkan pesan kepada seluruh umatnya untuk sholat seperti sholatnya beliau.
Sholat yang tidak sesuai dengan sholat Nabi, maka sholatnya batal.
Tahapan dalam sholat:
- Sempurnakan shubuh
- Menghadap kiblat
- Membaca taqbir

QS 50:16 “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.”

Sholat tidak boleh membaca ‘usholli’ karena dengan melakukan tahapan-tahapan dalam sholat tersebut, maka sudah pasti seseorang akan mengerjakan sholat.